Implementasi Basis Data

Pengertian
Implementasi basis data merupakan suatu tahapan dalam proses perancangan basis data. Tahap ini merupakan implementasi dari hasil pemodelan logical dan fisikal. Bahasa perintah yang digunakan, baik itu untuk definisi data ataupun penyimpanan data harus sesuai dengan DBMS yang dipilih. Implementasi penyusunan basis data dimulai dari pembuatan berkas-berkas data(tabel-tabel entity) kosong yang akan dipakai untuk menyimpan data dalam basis data. Kemudian dilanjutkan dengan pemasukan data untuk tiap instan entity.

Tahapan Implementasi Basis Data
Tahap implementasi basis data merupakan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori sekunder (disk) dengan pemberian DBMS (Database Management System) yang kita pilih. Tahap implementasi basis data diawali dengan melaksanakan transformasi dari model data yang telah final dibentuk ke skema/struktur basis data sesuai dengan DBMS yang dipilih. Secara umum, sebuah diagram E-R akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data secara fisik. Sedang komponen-komponen Diagram E-R yang berupa himpunan entitas dan himpunan kekerabatan akan ditransformasikan menjadi tabel-tabel (file-file data) yang merupakan komponen utama pembentuk basis data. Selanjutnya atribut-atribut yang menempel pada masing-masing himpunan entitas dan himpunan kekerabatan akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.

Performansi basis data ditentukan oleh :
• Kualitas dan bentuk perancangan basis data
• Kualitas mesin / komputer
• Platform yang dipilih
• Sistem operasi
• DBMS yang digunakan

Pengkodean/Abstaksi Data
Data yang dilihat oleh pemakai awam (end-user) sanggup berbeda dengan bagaimana data / info itu disimpan. Apa yang dilihat oleh end-user sanggup jadi merupakan hasil pengolahan yang tidak disimpan sama sekali dalam basis data, atau sanggup dinyatkan dalam bentuk lain. Alasan untuk menciptakan suatu pengkodean ialah untuk efisiensi ruang penyimpanan. Dari pemakaiannya, ada dua bentuk pengkodean :

1. Eksternal (User-Defined Coding)
Mewakili pengkodean yang telah dipakai secara terbuka dan dikenal dengan baik oleh pemakai awam. Contoh : Nomor mahasiswa dan Kode matakuliah –> sudah dikenal baik oleh pemakai awam.

2. Internal (System Coding)
Menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya, sehingga lebih berorientasi pada mesin. Ada tiga bentuk pengkodean:
a. Sekuensial Pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan arahan yang urut.
Contoh : predikat kelulusan "Sangat Memuaskan", "Cukup Memuaskan", "Memuaskan" dikodekan dengan abjad "A", "B", "C"
b. Mnemonic Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu akronim dari data yang hendak dikodekan.. Contoh : "Laki-laki" -> dikodekan "L"; "Perempuan" -> dikodekan "P"
c. Blok Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu.
Contoh : Nomor mahasiswa dengan format XX.YY.ZZZZ à terdiri atas XX = 2 digit tahun masuk, YY = 2 digit arahan jurusan, ZZZZ = 4 digit nomor urut.

Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik 
Aturan umum dalam pemetaan Model Data (Level Konseptual dalam Abstraksi Data) yang digambarkan dengan Diagram E-R menjadi Basis Data Fisik (Level Fisik dalam Abstraksi Data) ialah :

1. Setiap himpunan entitas akan diimplemetasikan sebagai sebuah tabel (file data)


  

Gambar 7.1 Tranformasi Himpunan Entitas ke Basis Data Fisik

2. Relasi dengan Relasi Derajat 1-1 (satu ke satu) yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyertaan atribut-atribut kekerabatan ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.

Gambar 7.2 Transformasi Relasi Satu ke Satu ke Basis Data Fisik

3. Relasi dengan Derajat Relasi 1-N (satu ke banyak) yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas, juga juga akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama (yang derajat 1) ke tabel yang mewakili entitas kedua (yang berderajat N).

Gambar 7.3 Transformasi Relasi Satu ke Banyak ke Basis Data Fisik 


Gambar 7.4 Transformasi Relasi Banyak ke Banyak ke Basis Data Fisik

DBMS dan Struktur Tabel
Bagaimana pilihan-pilihan tipe data dan feature-feature embel-embel untuk struktur tabel dari aneka macam DBMS secara detail sanggup dipelajari dari aneka macam dokumen acuan ataupun fasilitas help dari setiap DBMS. Dalam memilih struktur dari tabel, paling tidak setiap struktur tabel berisikan nama field, tipe field dan ukurannya. Tipe data yang bersifat umum antara lain :

• Data angka : Numerik atau Alfaumerik (Teks) ialah field yang isinya berupa angka, tetapi tidak mengatakan suatu jumlah. Data demikian kurang cocok kalau dianggap sebagai data Numerik, tetapi lebih cocok digolongkan sebagai Alfanumerik. Misalnya : NIM, NIP
• Data Numerik : Bilangan bundar (integer) atau bilagan konkret (real) integer merupakan tipe data numerik.
• Data Bilangan Bulat (integer) : Byte (1 Byte), Small integer (2 byte) atau long-integer (4 Byte).
• Data Bilangan Nyata : single (4 Byte) atau double (8 byte) tipe data single sanggup menampung sampai 7 digit pecahan, sedangkan double sampai 15 digit pecahan. Perlu diperhatikan, dalam komputasi, data integer akan membutuhkan waktu lebih cepat dalam pengolahan data daripada data real.
• Data Uang, kalau DBMS menyediakan tipe data yang khusus untuk meyimpan data uang, maka tipe ini paling anggun untuk diterapkan pada field yang mengatakan data uang.
• Data Teks : ukuran tetap (fixed-character) atau ukuran dinamis (variable-character). Data teks yang ukurannya niscaya atau yag tidak pendek, sebaiknya memakai fixed-character, sedang yang berukuran panjang atau yag pnjang pendeknya sangat berfariasi, sebaiknya memakai variable-character

Indeks dan Struktur Penyimpanan
Pada tahap implementasi, atribut-atribut entitas/relasi yang ditetapkan sebagai kunci(key) akan diwujudkan sebagai Indeks Primer (primary key).

Dan sanggup juga ditambahkan Secondary Indeks Ada dua indeks yaitu :
1. Indeks Primer (primary index)
Indeks Primer pada setiap tabel hanya ada satu dan hampir selalu berasal dari kunci primer yang telah ditetapkan dalam sebuah entitas/relasi. Indeks Primary yang baik terdiri atas field-field dengan kriteria sebagai berikut :
a. Field yang menjadi komponen Indeks Primer harus bersifat mandatory(datanya dilarang kosong/null)
b. bersifat unik.
c. nilai – nilainya lebih permanen
d. berukuran kecil dengan jumlah field minimal

2. Indeks Sekunder(secondary index)
Digunakan untuk mendukung keberadaan Indeks Primary yang dibentuk untuk suatu tabel dengan alasan untuk mempermudah aneka macam cara pengaksesan ke suatu tabel. Misalnya : field nama_mahasiswa untuk memudahkan pencarian data menurut nama mahasiswa disamping pencarian menurut nim mahasiswa. Jumlah Indeks Sekunder dalam sebuah tabel boleh lebih dari satu. Nilai – nilai field yang menjadi pembentuk Indeks Sekunder tidak harus bersifat unik.

Struktur Penyimpanan (Storage Structure)
Yang juga besar lengan berkuasa dalam memilih kecepatan jalan masuk dan manipulasi data ialah Struktur Penyimpanan yang kita gunakan. Berikut ialah struktur penyimpanan dasar yang sanggup diterapkan pada suatu tabel :
• Heap merupakan struktur penyimapanan yang palig sederhanadan alasannya ialah itu paling hematdalam membutuhkan ruang penyimpanan.
• Hash merupakan struktur penyimpanan yang menempatkan baris-baris data menurut alamat fisik yang diperoleh dari hasil perhitungan (penggunaan fungsi hashing) terhadap nilai key-nya.
• Sekuensial Berindeks merupakan struktur penyimpanan yang menempatkan data dengan urutan tertentu didalam tabel (yaitu menurut nilai Indeks Primernya).
• File Berindeks merupakan struktur penyimpanan yang dikembangkan dari struktur Heap.
• Hampir tidak ada DBMS yag mengakomodasi secara khusus adanya pemakaian struktur penyimpanan Pile dan Multirang. Sehingga struktur penyimpanan ini tidak perlu dipertimbangkan dalam menetukan struktur penyimapanan yang sempurna bagi suatu tabel.

Referensi 
1. Waljiyanto, Sistem Basis Data : Analisis dan Pemodelan Data, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003 
2. http://informatika.web.id/implementasi-basis-data.htm 
3. http://lecturer.poliupg.ac.id/riniyn/BasisData/

Comments

Popular posts from this blog

Tugas Komplemen Terakhir

Transmisi Data

Konsep Oop Encapsulation